KT Kel. 4

   


KARYA TULIS BULAN KE-5 (MARET)
Tantangan Membaca Bandung Barat (TMBB) V 2022
Siswa & Guru SMP Muslimin Cililin

MUHASABAH (Muslimin Handal, Sahabat Baca, Hebat)


PUISI

Karya    : Ulfah Humairoh, S.Psi

GURU

Guruku, engkaulah pahlawanku,

pahlawan dari pahitnya kebodohan.

Engkau adalah penerang  cahaya,

dari gelapnya malam tanpa bulan.

Guruku tercinta ...

Guruku tersayang ...

Engkau mendidik, dan mengajariku,

dengan ikhlas dan kesabaran.

Terimakasih guruku ...

Atas segala ilmu yang telah kauberi.


PANTUN

Karya    : Delia Lestari (7 D)

Pintu rumah terbuka karena angin 

Anginnya kencang berputar-putar 

Maka dari itu belajarlah yang rajin

Optimalkan dengan do'a dan sabar


PUISI

Karya    : Ina Ijatul Inayah (7 D)

GURU  

Guru...

Engkau bagai cahaya

Dari gelap gulita duniaku

Guru... 

Engkau laksana embun 

Dari gersangnya pengetahuanku

Guru... 

Tugasmu amat mulia

Tak 'kan kulupakan jasa-jasamu


CERPEN

Karya    : Keyjira Rajni Aqillah (8 A)

ANAK GAMERS YANG HEBAT

Rendi adalah seorang anak yang sangat suka bermain game, dan tentu ibunya tidak suka hal itu. Ibu Rendi melarang Rendi bermain game dan meminta Rendi untuk belajar. Rendi hanya diam sambil menundukkan kepala. 


Di rumah, Rendi setiap hari bermain gameSetiap hari pula Rendi dimarahi dan diperingati ibunya untuk belajar, belajar, dan belajar. 


Sekalipun Rendi tidak belajar di rumah, namun Rendi rajin belajar di sekolah, dan Rendi ingin membuktikan kepada ibunya jika anak gamers pun bisa menjadi sukses.


Karena Rendi terus menerus bermain game, ia pun menjadi gamers terjago di kotanya, dan memenangkan penghargaan  gamers nya. 


Rendi semakin semangat, ia terus menerus berlatih untuk menjadi gamers terhebat. Hingga Suatu hari, Rendi mendapatkan penghargaan dari presiden, sebagai gamers terhebat di negaranya. Ibu Rendi pun bangga terhadap Rendi, dan meminta maaf karena selalu memerahinya ketika bermain game.


CERPEN 

Karya    : Neli Aulia Putri (7 D)

SEEKOR MONYET DAN KURA-KURA

Di sebuah hutan tinggal lah seekor kura-kura dan monyet.


Di sana sedang ada perlombaan lari, kura-kura dan monyet mengikuti perlombaan. Monyet sangat senang bisa berlomba dengan kurang-kura, karena dia tahu kura-kura sangat lamban dalam berjalan. "Tentu aku akan dengan mudah mengalahkannya", gumamnya sombong. 


Saat perlombaan berlangsung, sekalipun monyet tahu bahwa kura-kura sangat lamban berjalan dan kondisi itu jelas adalah peluang besar untuk monyet mengalahakan kura-kura dengan objektif, tetapi masih saja monyet berlaku curang. Monyet menjebak kura-kura, dia meninggalkan makanan agar kura-kura itu bisa makan saat perlombaan berlangsung dan akan tertinggal jauh sehingga malas melanjutkan ke garis finish. Tetapi seusai menghabiskan makanannya, kura-kura tetap melanjutkan perlombaan, dia perlahan-lahan berusaha menuju garis finish. 


Sebaliknya di luar dugaan, saat monyet hendak menuju garus finish, dia terjatuh karena tersandung batu. Dan kura-kura menolongnya. Singkat cerita saat monyet sudah kembali berdiri, mereka bersama-sama melanjutkan perlombaan. Tetapi tetiba monyet melihat pisang di pinggir jalan. Lalu ia berhenti dan memakan pisang itu. 

"Hey jangan dulu makan pisang itu, ayo lanjutkan, kau tidak mau menang kah???. Kata kura-kura. 

"Kau teruskan saja perlombaanya, aku sudah lelah, kau saja yang menang...", jawab si monyet. 

"Oh yaa sudah kalau begitu, aku lanjut ya", kura-kura meninggalkan monyet dan melanjutkan perlombaan. 


Pada akhirnya kura-kura dapat mencapai garis finish, dan ia menjadi pemenang. 

 

CERPEN 

Karya    : Sopi Lailatul Ula (7 A)

BELAJAR DENGAN RAJIN

Sela, Lisa, dan Aini adalah 3 orang yang bersahabat dari kecil, mereka selalu belajar dengan rajin. Dan sekarang mereka kedatangan sahabat baru bernama Layla. Namun Layla sangat berbeda dengan mereka bertiga, dia tidak suka belajar, dan angkuh.


Esok pun tiba. 

Setiap pagi, seperti biasa Sela, Lisa, dan Aini janjian bertemu di gang tempat menunggu angkot untuk berangkat ke sekolah bersama. Sela datang lebih awal, kemudian Aini. Mereka mengobrol sambil menunggu Lisa. Tak lama kemudian Lisa pun datang. 

Saat sedang menunggu angkot, terlihat Layla dari kejauhan melambaikan tangan kepada Lisa, Sela, dan Aini. Mereka pun melambaikan tangan kembali sambil berterik "Layla! Kamu mau berangkat bersama kami?".

"Iya aku ingin berangkat sekolah bersama kalian!" jawab Layla. 

"Ya sudah ayooo sini" ajak mereka kompak. 

"Ehh liat angkotnya sudah datang" kata Aini sambil menunjuk ke arah angkot. 

"Hhah?? kalian naik angkot, aku kira naik taksi" keluh Layla.

"Emangnya kamu gak mau naik angkot?" Tanya Sela.

"Gak ahh ngapain naik angkot gerah tauu", jawab Layla angkuh. Kemudian Layla memisahkan diri dan memilih naik taksi.


Saat tiba di sekolah, mereka segera masuk kelas. Pelajaran pertama adalah matematika. Lisa, Aini, Sela, bersemangat dan fokus saat menyimak pelajaran. Sedangkan Layla malah asik bermain.

"Layla kamu tak ingin belajar ??" Tanya Lisa. 

"Buat apa? Matematika kan mudah" jawab Lisa angkuh. 

''Memangnya kamu sudah pintar?? yang pintar juga masih rumit dengan pelajaran matematika", Lisa sedikit kesal.


"Anak-anak sekarang waktunya kuis, kerjakan soalnya dengan rumus yang sudah Ibu jelaskan dan contohkan barusan!". Kata Bu guru.

"Aduhh gimana nihh aku gak bisa, aku gak tau caranya" batin Layla.

"Layla kenapa kamu diam, belum mengerjakan soalnya? tanya Lisa penasaran.

"Gak kenapa-kenapa. Soalnya mudah, aku tak perlu buru-buru untuk mengerjakannya". Layla berpura-pura, dia gengsi mengatakan yang sejujurnya. 


Sesi kuis pun selesai. Bu guru memeriksa pekerjaan murid-muridnya dan membagikan hasilnya.  Sela dan Aini mendapatkan nilai 90, Lisa mendapatkan nilai 100, sedangkan Layla mendapatkan nilai di bawah KKM.   

Wajah Layla memerah menahan malu. 


Dalam pelajaran apapun, kita harus tekun dalam belajar. Jangan lupa  belajar ya teman teman...

1 Komentar

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama