KARYA TULIS BULAN KE-5 (MARET)
Tantangan Membaca Bandung Barat (TMBB) V 2022
Siswa & Guru SMP Muslimin Cililin
MUHASABAH (Muslimin Handal, Sahabat Baca, Hebat)
PANTUN
Karya : Lita Purnama, S.Pd
Malam hari turun hujan
Enaknya makan sate madura
Sambutlah bulan suci Ramadan
Dengan hati riang gembira
Manis rasa buah markisa
Begitu juga kurma ajwa
Bulan Ramadan kita berpuasa
Untuk meraih derajat taqwa
Jalan-jalan ke Pulau Jawa
Beli baju warnanya tak pudar
Ramadan bulan yang istimewa
Terdapat malam Lailatul Qadar
CERPEN
Karya : Anisa Amelia Putri (8 C)
HUJAN
"Viona! Jangan main hujan-hujanan! Kemarin kan sudah!". Teriak
bunda di teras depan rumah.
"Ihh, padahal aku masih mau main", kataku dengan suara kecil.
"Baik Bunda" lanjutku bergegas menuju dapur lalu ke kamar
mandi.
"Viona kalau sudah mandi nya langsung makan! Bunda ada keperluan
dulu ke rumah tantemu sebentar" katanya.
"Baik Bundaaa". Tidak ada jawaban dari bunda, berarti bunda
sudah pergi . ”Yes!” Gumamku.
Perkenalkan namaku Viona Oktavia biasa di panggil Viona, aku sangat
menyukai hujan tapi terkadang aku takut hujan itu akan membawa bencana. Aku
sangat senang ketika bunda mengijinkanku untuk bermain hujan, walaupun tidak
sering. Aku selalu tinggal berdua bersama bunda karena ayah selalu berada di
laut, ya dia seorang Nahkoda. Ayah hanya pulang 2 bulan sekali, itu pun sudah
cukup untuk aku dan ayahku menghabiskan waktu bersama.
Bagiku selain hujan adalah anugrah dari Tuhan, juga adalah penghubung
aku dengan ayah. Suatu hari ayah pernah berpesan kepadaku, "Viona , ingat
ya sayang, jika kamu sedang rindu ayah maka tataplah hujan jika sedang turun".
"Viona kenapa belum dimakan? " Kata bunda yang tiba-tiba ada
di sampingku.
"Bunda? Katanya ada urusan
di rumah tante kok udah pulang aja?".
"Udah beres"
"Ya udah kita makan bareng aja", pintaku.
"Bunda kan sudah amkan tadi. Oh ya sayang, besok ayah pulang
katanya".
"Benarkah? Hore ayah pulang".
"Iya, katanya mau ngajak kita liburan ke Bali".
"H-hah? Liburan? Ke Bali? Asik…" teriakku dalam hati.
"Asikk liburan ke Bali…"
"Udah, habisin dulu makannya!".
"Baik Bunda".
Setelah menghabiskan makan aku mencuci piring lalu pergi ke kamar.
"Emm, aku pake baju apa ya", aku membuka lemari dan melihat
baju-bajuku.
"Ah yang ini saja, sepertinya cocok", mataku berhenti di
sebuah baju berwarna biru dan bergambar pemandangan laut.
“Wahh bagus sekali…", kataku saat melihat ke cermin sambil memakai
baju tersebut.
"Baiklah, selanjutnya aku akan menyiapkan perlengkapan untuk
dibawa ke Bali nanti", semangatku. Setelah selesai menyiapkan
barang-barang aku pergi tidur.
Keesokan harinya....
"Viona, maaf ya saying kita tidak jadi pergi ke Balinya" . Aku
memaksakan untuk bangun dan terlihat ibu sudah ada di depan pintu kamar ku.
"H-hah?? Apa Bunda? Bunda barusan bilang apa?" jawabku kaget
sambil mengucek-ngucek mata.
"Udah sana mandi dulu lalu sholat!". Bunda lalu pergi ke
dapur untuk menyiapkan sarapan.
"Viona!! Ayo turun sarapan dulu!!". Teriak Bunda.
"Iya Bunda, sebentar lagi aku turun", sahutku.
“Oh ya, Bunda tadi bilang apa di kamar?" Tanyaku penasaran.
"Tadi? Emm … sebenernya ayah gak jadi pulang. Karena kondisi
wilayah ayah bekerja hujan lebat dari kemarin, jadi ayah gak bisa pulang katanya.
Maafin ya sayaang", jelas Bunda.
Aku kaget mendengar apa yang dikatakan Bunda.
"Ayah gak jadi pulang??? Ihh", dengan sedih aku menghabiskan
sarapanku dan langsung pergi ke kamar tanpa menunggu Bunda.
"Ihhh ayah gak pulang lagi hari ini!!!", batinku.
Tiba-tiba…
DEGGG
"Cuacanya cerah, tapi kenapa ada petir??" Aku keheranan
sambil melihat ke jendela, kulihat cuaca di luar berubah mendung.
"Kalau ada petir berarti akan turun hujan dong?" harapku.
Dan… benar saja tak lama
kemudian hujan pun turun.
"Yes, hujan turun"
"Ayah, kenapa Ayah gak pulang ? Kan udah janji mau ngajak aku liburan"
gumamku dalam hati . Lalu aku memejamkan mataku dan…
"Karena di sini sedang hujan lebat sayang … lain waktu saja yaaa".
Entah kenapa, tapi aku yakin
bahwa ayah telah menjawabnya.
"Ya sudah kalau begitu Viona tunggu ya Yah" lanjutku.
Aku memang marah sama ayahku , tetapi aku juga selalu merindukannya.
CERPEN
Karya : Dea Mustika Rahayu (8 D)
KEGIATAN AMAL
Hari ini di sekolah SD Binasari terlihat sangat ramai, ada banyak anak berkumpul di sana. Siska dan teman-teman sedang menerima sumbangan dari semua siswa siswi SD Binasari, berupa barang bekas yang masih layak pakai. Barang-barang bekas tersebut akan digunakan untuk kegiatan amal. Selain barang bekas, mereka juga mengumpulkan peralatan sekolah seperti buku bekas. Buku bekas akan dikirimkan ke sekolah atau tempat yang membutuhkan.
Siska dan teman-teman bekerja secara bergantian, mereka mencatat dan mengumpulkan barang yang diterima. Mereka juga membantu mempersiapkan semua keperluan kegiatan amal dengan baik. Mereka selalu berdiskusi untuk mempersiapkan kegiatan agar berjalan dengan baik dan lancar.
Siska dan semua siswa siswi SD Binasari sangat senang dalam kegiatan tersebut, karena dapat menumbuhkan sikap kepedulian terhadap sesama, gotong royong dan saling menolong.
PANTUN
Karya : Fika Nadia Rahmah (7 B)
Sore hari pergi ke taman
Duduk di kursi menyantap kudapan
Jangan bertengkar dengan teman
Agar persahabatan tetap aman
Pergi ke pasar membeli tanaman
Tidak lupa beli pot bunga
Masih kecil tidak boleh berpacaran
Tekunlah belajar raih cita-cita
Pergi ke pasar membeli sayuran
Tidak lupa beli buah tomat
Kita harus mengingatkan teman
Untuk menunaikan ibadah sholat
PUISI
Karya : Ghina Eliana (7 B)
TERIMAKASIH AYAH IBU
Ayah, Ibu ...
Kau adalah mentari dalam siangku,
Rembulan dan bintang dalam malamku.
Tanpamu, apalah aku.
Ayah, Ibu ...
Terimakasih telah membesarkanku,
selalu membuat tenang dan menjagaku,
bekerja keras membahagiakanku.
CERPEN
TERIMAKASIH AYAH IBU
Ayah, Ibu ...
Kau adalah mentari dalam siangku,
Rembulan dan bintang dalam malamku.
Tanpamu, apalah aku.
Ayah, Ibu ...
Terimakasih telah membesarkanku,
selalu membuat tenang dan menjagaku,
bekerja keras membahagiakanku.
Karya : Nabila Suherman (7 A)
SIHIR MAWAR KUNING
Ivena Avilenia, seorang gadis yang memiliki rambut yang berwana kuning cerah dan mempunyai bola mata yang indah berwarna hijau. Ivena atau sering di panggil Iv sangat menyukai bunga mawar, saking sukanya dengan bunga mawar tubuh Iv menjadi wangi mawar. Iv tinggal di kerajaan timur kekaisaran, ayahnya adalah seorang Duke yang kaya raya. Iv mempunyai 2 saudara kandung, saudara pertamanya adalah perempuan yang bernama Viviana Avilenia, dan yang kedua seorang laki laki bernama Kael Avilenia, tetapi kedua saudaranya itu mempunyai rambut yang berwarna putih berbeda dengan Iv. Rambut Iv tersebut sama persis seperti ibunya, ibu Iv adalah seorang ahli medis yang terkenal di kekaisaran, tetapi ibu Iv meninggal 2 tahun yang lalu akibat penyakit yang dideritanya.
Iv sekarang berusia 17 tahun, Iv juga bersekolah di Academi Ofiolida dan menempati kelas 3 teratas, Iv sangat terkenal di Academi tersebut tetapi banyak juga yang membencinya.
Pada suatu hari Iv terbangun karena suara siswa yang berteriak di lobby utama Academi, para siswa berlarian kencang, Iv merasa bingung dengan apa yang terjadi dan mereka terlihat panik. Saat Iv melihat ke kaca jendela kamarnya, ternyata di taman Academi ada seekor naga berwarna merah yang sangat marah. Iv terkejut karena ia juga pertama kalinya melihat naga, selama ini Iv tidak mempercayai adanya naga, tanpa pikir panjang Iv berlari menuju ke bawah menggunakan baju tidur. Pelayan pribadinya Hana yang baru saja menyiapkan baju ganti terkejut melihat Iv tidak ada di kamarnya dan langsung berlari mencari Iv.
Ternyata Iv sudah sampai di taman depan Academi sambil membawa setangkai bunga Mawar Kuning. Iv langsung menunjuk naga itu dengan mawar yang dipegangnya, ternyata bunga itu memiliki sihir yang sangat besar, "DASAR NAGA BODOH BERANI-BERANINYA KAMU DATANG KE SINI, MAU APA KAMU KE SINI?" Teriak Iv kepada naga itu. Entah mengapa naga itu tidak menjawab padahal tadi naga itu berbicara sangat keras sambil merusak gedung di taman, dan Iv baru menyadari bahwa Mawar Kuning itu bisa membuat naga itu tidak bisa berbicara karena adanya sihir penyegel. Tanpa banyak bicara Iv langsung membaca mantra yang telah dihapalkannya, dan setelah mantra itu dibacakan muncul cahaya besar pada setangkai mawar yang berada di tangan Iv. Cahaya itu langsung menembak kepala naga, dan "DUAAARRRR" terdengar suara ledakan yang sangat kencang, kepala naga itu hancur berkeping-keping, darahnya memuncrat meronai bangunan Academi.
Para siswa terkagum dengan kehebatan Iv, murid yang tadinya berada di dalam gedung berlarian ke luar dan menghampiri Iv sambil berkata "IVENA SEORANG MAWAR KUNING PENYELAMAT". Semuanya berkata begitu sambil memeluk Iv sebagai tanda terima kasih. Melihat murid- murid yang begitu gembira Iv pun ikut gembira dan menangis bahagia. Setelah kejadian itu para murid dan Iv sendiri menjalani kehidupan di Academi dengan damai.
Posting Komentar