KARYA TULIS BULAN KE-1 (OKTOBER)
Tantangan Membaca Bandung Barat (TMBB) V 2022
Siswa & Guru SMP Muslimin Cililin
MUHASABAH (Muslimin Handal, Sahabat Baca, Hebat)
PANTUN
Karya : Lutfia Nursaniah, S.Pd.
HORMAT KEPADA ORANGTUA
Ke Tasik membawa
oleh-oleh
Tak sengaja melihat
burung Kakak Tua
Hey anak baik anak soleh
Berbaktilah kepada orang tua
Hey anak baik anak soleh
Berbaktilah kepada orang tua
Sedang haus minum soda gembira
Sedang lelah makan buah naga
Kenapa kita harus berbakti pada orang tua
Karena orang tua jalan kita masuk surga
Menulis surat di atas kertas
Tintanya habis dipakai Riska
Hey anak pintar dan cerdas
Yuk kita hormati orang tua kita
PUISI
Karya : Amirah Nuria Azzahra (8 B)
IBU
Ibu...
Kau
adalah orang yang sangat berjasa
Kau
telah merawatku dari aku kecil sampai sekarang
Kau
rela mempertaruhkan nyawamu untuk melahirkanku
Ibu...
Sungguh
besar kasih sayangmu
Kau
telah merawatku, membesarkanku
Entah
dengan apa aku membalas jasamu
Ibu...
Kau
adalah pahlawanku
Kau
cahaya hidupku
Tanpamu
tak adalah aku
Ibu...
Kau
adalah wanita yang hebat
Terimakasih
ibu
Kau adalah segalanya bagiku
Kau adalah orang yang sangat berjasa
Kau telah merawatku dari aku kecil sampai sekarang
Kau rela mempertaruhkan nyawamu untuk melahirkanku
Sungguh besar kasih sayangmu
Kau telah merawatku, membesarkanku
Entah dengan apa aku membalas jasamu
Kau adalah pahlawanku
Kau cahaya hidupku
Tanpamu tak adalah aku
Kau adalah wanita yang hebat
Terimakasih ibu
Kau adalah segalanya bagiku
PUISI
Karya : Aurora Valent Marlina (8 B)
HUJAN
Hujan, kau selalu membuatku bahagia,
entah mengapa sangat
menenangkan.
Aku selalu ingin
bermain denganmu, hujan.
Tiada peduli aku akan sakit sekalipun.
Hujan...
Ketika kauturun kadang membuatku kesal.
Tapi kekesalan itu lama kelamaan pudar ketika melihatmu turun perlahan.
Ah... rasanya sangat nyaman...
Ketika kauturun kadang membuatku kesal.
Tapi kekesalan itu lama kelamaan pudar ketika melihatmu turun perlahan.
Ah... rasanya sangat nyaman...
Hujan...
Ketika melihatmu membasahi pepohonan, hatiku teramat tenang.
Ketika melihat rintikmu membasahi tanah, hatiku begitu damai.
Aku bersyukur ketika kau turun, hujan.
Ketika melihatmu membasahi pepohonan, hatiku teramat tenang.
Ketika melihat rintikmu membasahi tanah, hatiku begitu damai.
Aku bersyukur ketika kau turun, hujan.
Hujan...
Kutahu kau tak pernah turun dengan maksud yang buruk.
Tetapi waktu dan keadaan yang terkadang membuat terasa buruk.
Sesungguhnya tanpa ada kau, hujan... tidak akan ada kehidupan
Kutahu kau tak pernah turun dengan maksud yang buruk.
Tetapi waktu dan keadaan yang terkadang membuat terasa buruk.
Sesungguhnya tanpa ada kau, hujan... tidak akan ada kehidupan
PANTUN
Karya : Muhammad Alwan Nabil (7 A)
NASIHAT
Makan mie instan di
kala hujan
Memang nikmat
rasanya
Anak baik anak
teladan
Jadi kebanggaan
keluarga
Pergi ke sawah ada
belutnya
Main di kali banyak
ikannya
Kalau bermain
janganlah lupaSalat dan mengaji
tetap dijaga
Jalan-jalan ke kota
Blitar
Jangan lupa beli
sukun
Jika kamu ingin
pintar
Belajarlah dengan
tekun
Memang nikmat rasanya
Anak baik anak teladan
Jadi kebanggaan keluarga
Main di kali banyak ikannya
Kalau bermain janganlah lupa
Jangan lupa beli sukun
Jika kamu ingin pintar
Belajarlah dengan tekun
PUISI
Karya : Najmun Fil Janah (7 F)
AKU, GURU, DAN MASA DEPANKU
Dulu bagiku belajar
itu sangat sulit
Melihat satu huruf di buku sangat memusingkan
Kebingungan saat disuruh menulis
Kesulitan saat menghitung angka-angka
Melihat satu huruf di buku sangat memusingkan
Kebingungan saat disuruh menulis
Kesulitan saat menghitung angka-angka
Tapi hal yang sulit
bagiku dulu, kini terasa mudah
Aku bisa membaca dengan lancar
Aku bisa menulis begitu bagusnya
Menghitung angka-angka begitu menyenangkan
Aku bisa membaca dengan lancar
Aku bisa menulis begitu bagusnya
Menghitung angka-angka begitu menyenangkan
Semua itu
karenamu, wahai guruku
Kau yang menyadarkanku segala hal
Mulai dari mengeja huruf, sampai membaca kalimat
Kaubantu aku mulai dari menghitung hingga menjumlahkan
Kau yang menyadarkanku segala hal
Mulai dari mengeja huruf, sampai membaca kalimat
Kaubantu aku mulai dari menghitung hingga menjumlahkan
Perjuanganku sampai
kini tak semudah yang engkau bayangkan
Aku pernah menyepelekanmu, tapi kau menghadapiku dengan sabar
Aku pernah putus asa, namun kau menyemangatiku dengan senyummu
Kaulah yang mampu membuka gerbang semangatku
Aku pernah menyepelekanmu, tapi kau menghadapiku dengan sabar
Aku pernah putus asa, namun kau menyemangatiku dengan senyummu
Kaulah yang mampu membuka gerbang semangatku
Jika
guru sepertimu tidak ada di dunia ini, akan jadi apa aku ini
Aku sangat beruntung mempunyai guru sepertimu
Orang yang mengajariku dengan teliti dan cekatan
Orang yang menunjukan jalan yang benar menuju masa depan
Orang yang mengajariku dengan teliti dan cekatan
Orang yang menunjukan jalan yang benar menuju masa depan
Guruku, lihatlah aku
Hari ini aku belajar... untuk masa depan
Cemerlang...
Gemilang...
PUISI
Karya : Siti Salwa Maulida (7 F)
IBU
Ibu...
Kau adalah wanita yang telah melahirkanku
Merawatku, membesarkanku,mendidikku
Hingga diriku kini telah dewasa
Kau adalah wanita yang telah melahirkanku
Merawatku, membesarkanku,mendidikku
Hingga diriku kini telah dewasa
Ibu, sungguh mulia kasih sayangmu
Sungguh besar pengorbananmu
Engkau selalu ada untukku
Engkaulah matahariku
Ibu, kau adalah surgaku
Kau adalah pelipur laraku
Jasamu tiada terbatas
Kaulah wanita terhebatku
Ibu, maafkanlah aku
Aku selalu menyusahkanmu
Doa terbaik selalu untukmu
Terima kasih ibu
Posting Komentar